Sudah nonton Tariks Jabriks? Sebuah film yang dibintangi oleh band The Cangcuters yang melejit berkat iklan produk operator telepon selular dengan jargon “Beeeeee……”nya. Film ini mengangkat tema Gank Motor yang beberapa waktu lalu sempat menggemparkan Kota Kembang dengan aksi-aksi brutalnya namun tetap mengandalkan polah kocak para aktornya yang memang tampak kompak dan solid seperti kita.

Saya tidak hendak membahas cerita film tersebut tetapi sebuah lagu yang merupakan hits dari pemeran utama film Tariks Jabriks yaitu RACUN dengan liriknya WANITA RACUN DUNIA. Sebelumnya saya sudah mendengar cercaan dan caci maki dari para wanita ketika mendengar lirik lagu konyol ini dan saya tetap cuek mendendangkan Racuunnn……, Racuuuuunnnn…, Wanita Racun Dunia…. serta bergumam Racun..!!! ketika berpapasan dengan cewek cakep yang melintas di depan mata kepala saya sendiri. Tapi tahukah sahabat bahwa Wanita Racun Dunia itu sudah menjadi Landasan Teori bagi nenek moyang suku Jawa. Saya membaca ini disebuah buku yang saya baca di Gramedia Bintaro Plaza (kangen ya ma BP….?) namun judulnya entahlah sudah lupa.

Saya sangat tidak menganjurkan bagi satu orangpun untuk mempercayai kisah konyol leluhur kita yang dapat menjerumuskan kita ke dalam jurang kekafiran yang dosanya tidak diampuni. Namun tidak ada salahnya kita mengetahui apa yang ada dalam pikiran sesepuh kita di jaman jahiliyah sebelum mengenal kebenaran yang nyata. Dan sekarang saya yakin sudah banyak generasi muda kita yang meninggalkan budaya adat kita yang memang tidak relevan dan tidak masuk akal namun bukan berarti kita melupakan warisan budaya yang pantas dilestarikan seperti batik, angklung dll yang sekarang banyak diklaim negara tetangga kita yang tidak tahu sopan santun bertetangga tersebut.

Tiang Pasek, istilah lain bagi orang jawa yang menganut budaya kejawen, memiliki asal-usul penciptaan manusia yang tidak bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Alkisah Sang Pencipta menciptakan manusia dengan cara meremas-remas tanah liat sehingga terbentuklah sesosok laki-laki yang ditiupkannya kehidupan berupa kekuatan, perasaan, kemauan, simpati dan antipati, serta roh dan jiwa. Untuk menemaninya di Bhumi, diciptakan pula pasangan berupa Perempuan yang diramu dari gerakan semlohai ular, gerakan meliuk-liuk tanaman menjalar, getaran rumput yang bergoyang, kelangsingan buluh perindu, tatapan bening mata rusa, kemanisan dan keharuman aroma madu, dan sifat pesolek burung merak.

Begitu hidup, ternyata sosok perempuan itu mengungguli semua makhluk ciptaan Tuhan. Laki-laki menghadap Rijal Al Ghaib, Sang Pencipta, sambil berkata: “Tuhan, perempuan yang diberikan kepada saya ternyata meRACUNi kehidupan saya. Dia berbicara tanpa henti, mengambil semua waktu saya, mengeluh tanpa sebab yang jelas, dan selalu berada dalam keadaan sakit.” Makhluk itupun diambil kembali oleh-Nya.

Seminggu berselang, laki-laki itu kembali menghadap. “Tuhan, hidup saya menjadi sepi sejak Engkau mengambil kembali perempuan itu. Saya masih ingat bagaimana baiknya ia memandang dan membelai saya. Juga bagaimana saya bermain-main dengan memilin-milin bagian tubuhnya serta geliat gemulai tubuhnya dalam dekapan saya.” Tuhanpun kembali memberikan perempuan itu.

Namun tiga hari kemudian ia kembali berkeluh kesah: “Tuhan, sekarang saya jadi mengerti. Kalau dipikir, perempuan memberikan lebih banyak kegalauan daripada kegembiraan. Saya mohon untuk membebaskan saya dari Racun Dunia tersebut.” Sang Pencipta menjawab: “Usahakanlah untuk hidup bersama istrimu sebaik-baiknya dan pimpinlah. Dengan cara itu dia akan menurut!” Dengan putus asa lelaki itu mengatakan kalau dirinya tidak dapat lagi hidup dengannya. Sang Pencipta bertanya: “Kalau begitu apakah kau dapat hidup tanpa dirinya?” Mendengar itu si pria menundukan kepala dan menjawab dengan kesal: “Sungguh malang nasib saya. Saya tidak dapat hidup dengan atau tanpa dirinya, wanita telah meracuni dunia saya.”

Begitulah sejak saat itu laki-laki Jawa sangat berhati-hati terhadap wanita, mereka dipingit agar para pria dapat selalu memimpinnya karena hanya cara itu yang dapat membuat dia akan menurut. Namun seiring sejalan dengan emansipasi wanita yang makin marak pada tanggal 21 April kemarin membuat wanita berada sejajar dengan pria dan semakin susah diatur membuat keseimbangan dunia ini terganggu, dan wanita kembali semakin meracuni dunia. Saking bahayanya wanita bagi pemuda Jawa, sampai dimasukan kedalam 5 Pantangan yang wajib dihindari oleh kaum pria Jawa atau lebih mahsyur dengan istilah MOLIMO.

Buat stanbpk’06 yang ikut ujian D4 semoga diterima.

garong_bpk